Korlantas Polri Perkuat Patroli Hingga Dini Hari untuk Menjaga Ketertiban dan Mencegah Balap Liar

BACA JUGA:Kakorlantas Tegaskan Revitalisasi Pelayanan Registrasi dan Identifikasi Demi Kemudahan Akses Masyarakat

Namun, jika pencegahan tidak berhasil, petugas diperbolehkan melakukan pembubaran aksi balap liar. 

Penegasan diberikan agar proses pembubaran harus dilakukan dengan cara yang aman dan terukur, menghindari tindakan yang justru membahayakan pelaku maupun petugas.

Setelah pembubaran, fokus harus beralih pada pembinaan sosial terhadap para pelaku. 

Hal ini sangat penting karena sebagian besar pelaku balap liar adalah remaja. 

Pendekatan humanis dan edukatif diharapkan dapat memberikan kesadaran jangka panjang mengenai bahaya dan konsekuensi hukum dari kegiatan ilegal tersebut, alih-alih hanya berfokus pada penindakan represif.

BACA JUGA:Korlantas Polri Sukses Gelar Polantas Menyapa di Tangerang dengan Konsep Edukasi Interaktif

Tidak hanya berfokus pada penindakan di jalan, Irjen Pol Agus juga menekankan bahwa penanganan balap liar harus dilakukan secara holistik dengan menelusuri akar masalahnya. 

Ia meminta jajaran lalu lintas untuk memperluas pengawasan hingga ke sektor bengkel modifikasi ilegal. 

Hal ini dianggap sebagai langkah penting untuk menekan potensi munculnya kendaraan yang dimodifikasi khusus untuk kegiatan balap liar yang tidak sah dan membahayakan keselamatan.

“Kita tidak boleh hanya menindak di jalan, tetapi juga penting sekali untuk menelusuri bengkel-bengkel yang secara ilegal memodifikasi kendaraan demi kepentingan balap liar,” jelas Kakorlantas. 

BACA JUGA:Korlantas Polri Targetkan 5.000 Kamera ETLE Aktif Nasional pada Tahun 2027

“Ini adalah bagian dari upaya pencegahan yang efektif,” tambah Kakorlantas.

Langkah terakhir yang diinstruksikan adalah pentingnya koordinasi antar fungsi. 

Setiap satuan lalu lintas diminta untuk bekerja sama dengan fungsi Intelkam (Intelijen dan Keamanan) serta Reskrim (Reserse Kriminal) di wilayah masing-masing.