Update Data AISI: Laporan Penjualan Sepeda Motor Nasional di November 2025 Turun

BACA JUGA:Skuter Premium Harga Terjangkau! Inilah QJMotor Viento 180 CBS Pesaing Aerox

Pada periode yang sama di November 2024, total penjualan hanya mencapai 512.942 unit, yang berarti penjualan tahun ini masih bergerak positif meskipun kenaikannya tidak terlalu besar.

Ketika melihat performa dalam skala yang lebih luas, yakni secara kumulatif, industri sepeda motor nasional berhasil mencatat total penjualan yang mencapai 5.950.844 unit selama periode Januari hingga November 2025.

Angka kumulatif ini sedikit melampaui capaian total penjualan pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang membukukan 5.929.830 unit.

Dengan demikian, secara year to date, pasar otomotif roda dua nasional tercatat mengalami pertumbuhan, meskipun sangat tipis, yaitu hanya sebesar 0,35 persen.

BACA JUGA:Bingung Pilih Skutik Harian? QJMotor Secara Resmi Rilis Fort 250 Adventure CBS dan Viento AX180 CBS yang Bisa Jadi Pilihan

Walaupun persentase peningkatannya tergolong marginal atau stagnan, data ini tetap menegaskan bahwa pasar sepeda motor di Indonesia masih mampu menunjukkan daya tahan dan stabilitas yang kuat di tengah tantangan ekonomi dan persaingan pasar yang ketat.

Sayangnya, dalam laporan data terbaru yang dirilis oleh AISI untuk bulan November 2025, tidak disertakan rincian detail mengenai segmentasi penjualan berdasarkan jenis motor, yang meliputi motor bebek (cub), skuter matik (skutik), dan motor sport.

Namun, merujuk pada data yang dirilis pada kuartal-kuartal awal tahun 2025, tren dominasi pasar masih sangat jelas.

Skutik terus menjadi raja di pasar domestik, menguasai pangsa pasar yang masif, yakni lebih dari 90 persen dari total penjualan sepeda motor nasional.

BACA JUGA:Catat Tanggalnya! Rekayasa Lalu Lintas di Sudirman Berlangsung 12 Desember 2025 Hingga 23 Januari 2026

Di sisi lain, segmen motor bebek dan motor sport terus menghadapi tantangan penyusutan pangsa pasar.

Sebagai contoh, di awal tahun, kontribusi penjualan motor bebek hanya berkisar 3,37 persen, sementara segmen motor sport mencatat porsi penjualan yang lebih kecil, yaitu sekitar 2,89 persen.

Dominasi absolut skutik menunjukkan bahwa kepraktisan, efisiensi, dan kemudahan penggunaan menjadi faktor utama dalam preferensi konsumen Indonesia saat memilih kendaraan roda dua.