Pertamina Kerahkan Pompa Manual di Aceh Tamiang, Pastikan BBM Tersedia Di Wilayah Terdampak Bencana

BACA JUGA:Awak Mobil Tangki Pertamina Berhasil Tembus Bireuen, Pasokan BBM Kembali Normal

“Pelayanan tetap berjalan lancar meski dilakukan secara manual," tambah Misbah.

Sementara upaya pelayanan BBM terus berjalan, Pertamina juga fokus pada pemulihan infrastruktur.

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw, menyampaikan bahwa proses pembersihan SPBU yang terdampak lumpur sedang dilakukan secara bertahap.

Prioritas utama dalam pembersihan adalah memastikan keamanan area layanan, termasuk memutus dan menonaktifkan arus listrik di seluruh lokasi untuk mencegah risiko korsleting atau bahaya lain.

BACA JUGA:Skuter Matik Murah Asal Malaysia, MODA Aero-E Dirilis dengan Harga Mulai Rp 21 Jutaan

Upaya pemulihan ini merupakan kerja sama sinergis antara Pertamina, Hiswana Migas, dan berbagai pihak terkait lainnya di daerah.

Fahrougi menambahkan bahwa masa darurat ini ditandai dengan lonjakan signifikan dalam kebutuhan BBM masyarakat.

Kebutuhan harian normal SPBU di Aceh Tamiang berada di kisaran 25 KL per hari.

Namun, selama masa krisis ini, permintaan melonjak hingga sekitar 38 KL, yang berarti terjadi kenaikan permintaan sekitar 50 persen.

BACA JUGA:Action Cam Super Jernih Siap Abadikan Setiap Perjalanan! Insta360 Ace Pro 2 Tawarkan Paket Lengkap

Untuk menanggulangi lonjakan ini dan memberikan opsi bahan bakar yang lebih beragam, Pertamina juga mengoperasikan dispenser modular, mirip dengan yang digunakan di SPBU Polonia.

Dispenser modular ini disuplai oleh Mobil Tangki 16 KL yang khusus berisi BBM jenis Pertamax, melayani kebutuhan tambahan dari konsumen di Aceh Tamiang.

Pertamina mengimbau masyarakat untuk tetap bijak dalam pembelian BBM sesuai kebutuhan, mengingat pasokan ke wilayah tersebut dipastikan dalam kondisi cukup dan terus dipercepat penyalurannya.