Pemerintah Jepang Desak Vietnam Tunda Larangan Sepeda Motor Bensin di Hanoi, Khawatirkan Dampak Ekonomi

Pemerintah Jepang Desak Vietnam Tunda Larangan Sepeda Motor Bensin di Hanoi, Khawatirkan Dampak Ekonomi

Pemerintah Jepang Desak Vietnam Tunda Larangan Sepeda Motor Bensin di Hanoi, Khawatirkan Dampak Ekonomi---Vietnam News

BACA JUGA:Jangan Lewatkan Tiket PermataBank GJAW 2025 Hanya Rp 12.500, Catat Tanggalnya!

Namun, produsen utama seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki, melalui kelompok industri, telah menyampaikan kekhawatiran mereka, memperingatkan bahwa larangan tergesa-gesa ini dapat memicu gangguan produksi dan risiko kebangkrutan bagi rantai pasokan. 

Mereka meminta setidaknya dua hingga tiga tahun masa persiapan yang memadai untuk menyesuaikan kapasitas produksi dan membangun infrastruktur pengisian daya listrik yang mumpuni di seluruh wilayah. 

Tanpa infrastruktur pengisian daya yang solid, adopsi kendaraan listrik diyakini akan minim, meskipun Honda telah menyiapkan berbagai model motor listrik seperti EV Fun, EV Urban, dan E-VO.

Kekhawatiran ini diperkuat oleh data penjualan pasca-pengumuman larangan. 

BACA JUGA:PermataBank GJAW 2025 Digelar 21 November, Siap Jadi Pameran Otomotif Penutup Tahun 2025

Penjualan Honda dilaporkan anjlok tajam hingga 22 persen pada bulan Agustus sebelum sedikit pulih pada bulan September. 

Di sisi lain, merek lokal seperti VinFast justru bersiap mengambil keuntungan dari transisi ini, dengan penjualan motor listriknya meningkat 55 persen pada kuartal kedua 2025. 

Peringatan dari Jepang menjadi sinyal terbaru bahwa rencana lingkungan yang ambisius dari Vietnam berpotensi menciptakan permasalahan ekonomi yang kompleks sebanyak masalah polusi yang coba dipecahkan, menempatkan ribuan pekerjaan dan stabilitas pasar yang bernilai miliaran dolar dalam bahaya.

Temukan konten Duniascooter.com menarik lainnya di Google News

Tag
Share
Berita Lainnya