Korlantas Buktikan Efektivitas ETLE, Penindakan Pelanggaran Lalu Lintas Melonjak Drastis

BACA JUGA:Keeway Sixties 250i Maxi Scooter Bergaya Retro dengan Mesin 250cc dan Teknologi ABS Modern

Saat ini, Korlantas mengklaim bahwa hampir seluruh jajaran kepolisian di Indonesia telah mengadopsi mekanisme kerja ETLE berbasis digital. 

Prosesnya, mulai dari perekaman (capture), validasi, pengiriman surat konfirmasi tilang, hingga pembayaran denda, telah berjalan secara digital. 

Hanya satu Polda, yakni Papua Barat Daya, yang saat ini belum sepenuhnya terintegrasi secara digital, namun upaya pembangunan fasilitas terus dikebut. 

Secara total, 95% proses penegakan hukum Korlantas telah beralih ke sistem digital.

BACA JUGA:Japan Mobility Show 2025: Honda Pamerkan Skuter Listrik CUV e: dan Konsep Motor EV Masa Depan

Untuk memastikan cakupan penindakan yang luas dan merata, Korlantas telah menerapkan berbagai jenis perangkat ETLE.

Terdapat ETLE Handheld digunakan oleh petugas Polantas yang bersertifikasi, memungkinkan penindakan pelanggaran di lokasi yang tidak terjangkau kamera statis.

Selanjutnya ada ETLE Portable yang memiliki sistem kerja mirip dengan kamera ETLE statis, namun mudah dipindahkan.

Lalu ada ETLE Mobile yakni kamera yang terpasang pada satu kendaraan operasional, dengan kemampuan merekam dari delapan titik kamera sekaligus.

BACA JUGA:Penjualan Skuter Matik di Australia Tahun 2025 Mengalami Kenaikan

Di samping itu, program pendukung seperti "Polantas Menyapa" berjalan beriringan dengan penguatan digitalisasi. 

Program ini berfungsi sebagai sarana edukasi dan komunikasi kepada masyarakat, sekaligus memperkuat pendekatan hukum digital.

Penerapan sistem ETLE tidak hanya meningkatkan jumlah penindakan, tetapi juga memiliki dampak positif yang signifikan terhadap keselamatan di jalan raya. 

Kakorlantas menjelaskan bahwa secara teori, penegakan hukum berbasis tilang elektronik akan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan.