Teknik ini sangat efektif menjaga stabilitas motor, terutama saat melintasi permukaan jalan yang licin.
Poin ketiga dalam etika ini adalah selalu memperhatikan posisi pengguna jalan lain di sekitar.
Sebelum mengerem, sebaiknya pengendara memeriksa kondisi melalui kaca spion untuk melihat kendaraan di belakang.
BACA JUGA:Pemotor Wajib Tahu! Ini Daftar Lokasi Serambi MyPertamina untuk Istirahat Saat Mudik Nataru
Jangan pernah melakukan pengereman mendadak tanpa alasan yang jelas di tengah jalur yang padat.
Sikap egois seperti langsung memotong jalur lalu mengerem mendadak harus dihindari demi keselamatan.
Agus Sani kembali memberikan penjelasan teknis mengenai tata cara pengereman yang ideal bagi pengendara.
Beliau memaparkan, “Lakukanlah pengereman secara tenang dan bertahap menggunakan kombinasi kedua rem agar motor tetap bisa dikendalikan sepenuhnya.”
BACA JUGA:Antisipasi Macet Selama Nataru, Korlantas Polri Petakan Titik Rawan Kemacetan
Penerapan etika pengereman ini merupakan bagian inti dari kampanye keselamatan berkendara bertajuk #Cari_aman.
WMS berkomitmen untuk terus mendorong perubahan perilaku pengendara motor ke arah yang lebih positif.
Keselamatan bukan hanya soal keahlian memacu mesin motor dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Sebaliknya, keselamatan adalah tentang seberapa besar kepedulian kita terhadap nyawa sendiri dan sesama.
BACA JUGA:Pertamina Jamin Kenyamanan dan Keamanan Konsumen Selama Liburan
Dengan mengerem secara benar, kita turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan lalu lintas yang tertib.
Edukasi berkelanjutan diharapkan mampu menjadikan setiap individu sebagai pelopor keselamatan di jalan raya Indonesia.