Eropa Urungkan Larangan Total Motor Bensin pada 2035

Selasa 23-12-2025,09:00 WIB
Reporter : Ilyasa Fajrin
Editor : T. Sucipto

JAKARTA, DUNIASCOOTER.COM -- Kabar mengejutkan datang dari pusat kebijakan Eropa yang diprediksi akan mengubah peta jalan industri otomotif global secara drastis.

Uni Eropa (UE) dikabarkan bakal membatalkan rencana ambisius mereka untuk melarang penjualan kendaraan bermesin pembakaran internal (Internal Combustion Engine/ICE) yang sebelumnya ditargetkan mulai berlaku pada tahun 2035.

Kebijakan baru ini menandai pergeseran besar dari target pengurangan emisi karbon sebesar 100% menjadi target yang lebih fleksibel, yakni 90%.

Perubahan haluan ini memberikan sinyal kuat bahwa mesin bensin dan diesel masih memiliki masa depan yang panjang di pasar global, termasuk berdampak langsung pada industri sepeda motor.

BACA JUGA:Dukung Basket Pelajar, Honda BeAT Semarakkan Penutupan Honda DBL Banten Series 2025

Keputusan krusial ini dikonfirmasi oleh Manfred Weber, Presiden Partai Rakyat Eropa, yang menyatakan bahwa larangan total terhadap teknologi mesin pembakaran kini telah dihapus dari agenda utama.

Dalam penjelasannya, Weber menyebutkan bahwa mulai tahun 2035, produsen otomotif hanya diwajibkan memenuhi target pengurangan emisi rata-rata armada sebesar 90%.

Bahkan, target 100% yang sebelumnya direncanakan untuk tahun 2040 pun ikut ditiadakan.

Hal ini memberikan ruang napas bagi produsen untuk terus mengembangkan mesin berbasis bahan bakar minyak yang lebih efisien atau menggunakan bahan bakar sintetis, alih-alih dipaksa melakukan transisi penuh ke tenaga listrik dalam waktu singkat.

BACA JUGA:Wahana Honda Beri Apresiasi Tinggi bagi Jurnalis dan Blogger, Sinergi Kuat Membangun Ekosistem Digital

Bagi industri sepeda motor, langkah Uni Eropa ini memiliki dampak domino yang sangat signifikan.

Meskipun aturan emisi sering kali difokuskan pada mobil dan van, kategori kendaraan roda dua (L-category) biasanya mengikuti payung regulasi yang sama.

Selama beberapa tahun terakhir, para produsen motor merasa tertekan untuk segera memproduksi motor listrik secara massal.

Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa permintaan pasar terhadap motor listrik masih sangat rendah dibandingkan motor bermesin bensin.

BACA JUGA:Benarkah Memanaskan Motor Masih Wajib Dilakukan di Era Teknologi Injeksi?

Kategori :