Anda dapat membuka kuncinya lalu menaikkan atau menurunkannya, persis seperti mengatur ketinggian sadel pada sepeda gunung atau sepeda statis di pusat kebugaran.
Di samping itu, pengendara diberikan fleksibilitas dengan adanya papan pijakan kaki (footboards) penuh di depan, ditambah lagi dengan footpegs yang dapat dilipat di bawah jok.
Pengguna bebas memilih mana yang ingin digunakan atau bahkan menggunakan keduanya, menambah kesan bahwa motor ini didesain tanpa harus mematuhi norma apa pun.
Dari segi teknologi, Zero X7 cukup modern.
Layar TFT 7 inci menampilkan semua informasi penting.
Konektivitas ponsel memungkinkan pengguna memeriksa status motor, notifikasi, dan peringatan potensi gangguan.
Motor ini bahkan memiliki sensor yang akan mengirimkan pesan langsung ke ponsel jika seseorang menyentuh atau mencoba memindahkannya saat diparkir (anti-tampering alerts).
BACA JUGA:Skuter Listrik Nerva Hadir di EICMA 2025 Bawa Jaminan Kualitas BYD
Sayangnya, informasi terkait baterai masih menjadi misteri terbesar.
Kapasitas, perkiraan jarak tempuh, waktu pengisian daya, bahkan konfirmasi apakah paket baterai dapat dilepas (removable) belum diumumkan oleh Scoox.
Terdapat penutup di depan jok yang jelas menyembunyikan sesuatu yang penting, tetapi Scoox belum mau mengungkapkannya.
Zero X7 dijadwalkan mulai dijual di Tiongkok pada awal 2026, dengan uji coba berkendar dimulai pada akhir 2025 di kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai.
BACA JUGA:TVS M1-S Unjuk Gigi di EICMA 2025 Skuter Listrik yang Tawarkan Jarak Tempuh Hingga 150 Km
Scoox berjanji akan segera memperluas jaringan dan menghadirkan model lain, termasuk lini yang lebih sporty dan seri komuter yang lebih mengutamakan kenyamanan.
Terlepas dari apakah Zero X7 akan menjadi produk yang populer secara massal, keberadaannya menunjukkan sejauh mana ruang EV dapat bereksperimen ketika perusahaan berani mengabaikan tradisi.