"Kendaraan konvensional berbahan bakar minyak berkontribusi pada polusi udara. Sekitar 60% kontributor polusi udara di Indonesia disebabkan oleh kendaraan bermotor, di mana pembuangan gas kendaraan bermotor menghasilkan beragam zat berbahaya seperti karbon monoksida (CO), Timbal (Pb), nitrogen dioksida (NO2), dan karbon dioksida (CO2)," terang Ketua Dewan Pembina Depinas Ormas Pendiri Partai Golkar SOKSI tersebut.
BACA JUGA:New Era Liger X, Motor Listrik Roda Dua Dengan Fitur Keseimbangan Otomatis
BACA JUGA:Honda Umumkan Bakal Luncurkan Skutik Baru di Akhir Tahun 2024
"Tidak mengherankan jika beberapa kota yang dipadati oleh sepeda motor, seperti Jakarta dan Tangerang, beberapa kali memuncaki daftar kota paling tercemar di dunia," sambungnya.
Bamsoet menambahkan konsumen yang beralih ke kendaraan listrik bisa mendapatkan banyak keuntungan. Antara lain mendapatkan kredit khusus kendaraan bermotor listrik dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan bunga sebesar 3,8% per tahun dan tenor sampai dengan enam tahun.
Gratis tambah daya dari PLN bagi pemilik mobil listrik, serta diskon 75% untuk tambah daya bagi pemilik sepeda motor listrik.
Biaya charger baterai kendaraan listrik juga sangat rendah dibanding kendaraan yang menggunakan bahan bakar minyak. Sebagai perbandingan, berbagai riset menampilkan rata-rata sebuah sedan biasa yang dikemudikan sejauh 15.000 mil akan menghabiskan rata-rata US$ 6.957.
Sedangkan kendaraan listrik, dengan jarak tempuh yang sama hanya membutuhkan sekitar US$ 540.
"Karena pengeluaran lebih hemat, masyarakat bisa menabung lebih banyak. Sekaligus mengalihkan pengeluaran rutin mereka untuk kendaraan ke kebutuhan lain, seperti pendidikan, kesehatan, hingga berbagai kebutuhan rumah tangga lainnya," pungkasnya.
BACA JUGA:Polytron Berkolaborasi Dengan Darbotz Luncurkan Motor Listrik Limited Edition, Harga Cuma 15 jutaan!
BACA JUGA:Honda Resmi Luncurkan All New Honda Beat di Kamboja,Motor Ini Di Banderol Harga Segini!