Keberhasilan yang ia peroleh sebelumnya berkontribusi pada keyakinannya bahwa Alitalia mampu bangkit dari keterpurukan. Namun, nasib berkata lain.
BACA JUGA:Hore! Siap Memberikan Pembiayaan, FIF Group Memudahkan Konsumen Punya Motor Listrik
Seperti kisah tragedi yang takdirnya telah terukir sejak semula, upayanya kali ini tidak membuahkan hasil, dan akhirnya Alitalia pun ditutup. Sebuah angkasa yang perlahan-lahan terhempas oleh badai yang tak mampu dia redakan.
Tetapi, takdir memilih untuk menambah beban sang pengusaha besar ini. Roberto Colaninno tersandung dalam masalah hukum.
Pada tahun-tahun sebelumnya, ia terdampar di hadapan sistem hukum, bersama dengan 13 terdakwa lainnya. Mereka dituduh melakukan penipuan terkait kebangkrutan Alitalia.
Dalam pertarungan yang melelahkan dan menjemukan, ia tak pernah menyerah, membantah segala tuduhan yang dilemparkan padanya. Namun, kasus ini tidak pernah mencapai pengadilan. Sebuah penantian yang panjang menuju gereja keadilan, yang tidak pernah tiba.
BACA JUGA:Perlu Tau! Saat Knalpot Keluar Asap Warna Hitam Vs Putih di Skutik 4-Tak, Dari Sini Penyakit Motor Terdeteksi, Cek Bray...
Dalam keheningan yang terusik oleh derai air mata yang tumpah, kita merenung dan merindu. Roberto Colaninno, tokoh besar yang telah menorehkan jejak abadi di dunia industri Italia, tinggallah RIP.
Pesan-pesan gairah dan semangat yang ia kirimkan akan terus membumbung tinggi melintasi langit-langit dunia dengan riuh mesin Vespa dan keberanian yang tak tergoyahkan.
Langit telah menerima tamu baru yang bertahta di kerajaan-Nya. Hari ini, kita merayakan hidup dan prestasi Colaninno, sementara doa-doa kami melayang dalam angin seakan mencerminkan kepahitan yang dirasakan oleh setiap jiwa yang merinduinya.