Kenalan dengan XYTE ONE, Skuter Listrik Aman dan Bebas Helm

JAKARTA, DUNIASCOOTER.COM -- Lanskap mobilitas perkotaan global segera menyaksikan kehadiran inovasi dari Jerman. 

Startup teknologi XYTE Mobility GmbH mengumumkan akan meluncurkan model perdana mereka, skuter listrik bernama XYTE ONE, dalam ajang pameran otomotif bergengsi IAA Mobility 2025 di Munich. 

Kendaraan listrik ini bukan sekadar skuter biasa, melainkan sebuah platform roda tiga yang secara fundamental mengubah definisi keselamatan berkendara roda dua. 

Peluncuran resmi dan detail lengkap XYTE ONE dijadwalkan pada 8 September 2025, dan sudah menjadi perbincangan hangat di kalangan pemerhati otomotif global.

BACA JUGA:Begini Spesifikasi WMoto Nexy+ 180 Penantang Baru Skuter Maxi

Inovasi yang paling mencolok dan menjadi nilai jual utama dari XYTE ONE adalah klaimnya sebagai skuter listrik pertama di dunia yang legal dioperasikan tanpa menggunakan helm. 

Keistimewaan ini dimungkinkan berkat desain revolusioner yang mengintegrasikan protective safety cell atau sel keselamatan pelindung yang terpasang langsung pada struktur kendaraan. 

XYTE Mobility mengklaim bahwa solusi ini menjadikan XYTE ONE sebagai skuter listrik teraman di dunia, berhasil memadukan kelincahan (agilitas) yang ditawarkan oleh skuter dengan tingkat perlindungan yang setara dengan mobil kecil. 

Di Uni Eropa, kendaraan ini bahkan diizinkan dikendarai hanya dengan lisensi standar Kelas B (izin mengemudi mobil), sebuah terobosan regulasi yang dimungkinkan oleh fitur keselamatannya.

BACA JUGA:Yamaha NMAX 155 Tech MAX Resmi Meluncur di Eropa

Ditinjau dari spesifikasi teknisnya, XYTE ONE hadir sebagai platform listrik murni (fully electric) dengan konfigurasi tiga roda. 

Skuter ini dirancang untuk mengatasi tantangan jarak tempuh harian di perkotaan, menawarkan jangkauan atau range lebih dari 100 kilometer dalam sekali pengisian daya penuh. 

Sementara itu, kecepatan puncak XYTE ONE dibatasi hingga 100 km/jam, angka yang memadai untuk penggunaan komuter perkotaan dan sedikit perjalanan pinggiran kota. 

Perusahaan menargetkan komuter urban yang membutuhkan kendaraan lincah untuk menerobos kemacetan, namun tidak mau mengorbankan kenyamanan dan, yang terpenting, perlindungan diri yang maksimal.