Korlantas Polri Targetkan 5.000 Kamera ETLE Aktif Nasional pada Tahun 2027

BACA JUGA:Data ETLE Ungkap Tingginya Pelanggaran Lalu Lintas, Pengendara Motor Mendominasi dengan Dua Pelanggaran Utama

ETLE Statis yang merupakan kamera tetap yang dipasang di titik-titik rawan pelanggaran, seperti persimpangan jalan dan jalur utama perkotaan.

Selanjutnya ETLE Portabel yaitu perangkat kamera yang fleksibel, dapat dipindahkan dan digunakan di lokasi tertentu sesuai kebutuhan, misalnya di jalan tol atau kawasan yang baru teridentifikasi rawan pelanggaran.

Lalu ada ETLE Mobile yakni kamera yang terpasang pada kendaraan patroli kepolisian, memungkinkan perekaman pelanggaran lalu lintas saat kendaraan tersebut sedang bergerak.

Dan ada ETLE Handheld yang merupakan perangkat genggam yang digunakan oleh petugas yang telah tersertifikasi untuk melakukan penindakan di lokasi, khususnya di area yang belum terjangkau oleh kamera tetap.

BACA JUGA:Yadea Tetapkan Thailand sebagai Pusat Produksi Motor Listrik Regional, Siap Pimpin Pasar EV ASEAN

Meskipun sistem ETLE bersifat otomatis dan berorientasi pada penindakan, Irjen Pol Agus menegaskan bahwa arah kebijakan Korlantas saat ini telah bergeser. 

Prioritas kini lebih ditekankan pada aspek edukasi dan pembinaan masyarakat.

Melalui program-program persuasif, seperti Polantas Menyapa, pendekatan humanis dan edukatif terus dikedepankan agar masyarakat membangun disiplin berkendara atas kesadaran diri, bukan karena paksaan atau ketakutan ditilang.

Kakorlantas juga menyatakan bahwa keberhasilan sejati bukanlah pada tingginya angka penindakan hukum. 

BACA JUGA:Sukses Guncang Bandung, CustoMAXI 2025 Fasilitasi Hobi Modifikasi Skutik MAXI Yamaha

"Kita tidak bangga dengan banyaknya penindakan hukum. Kalau semua pengguna jalan tertib dan ETLE tidak terlalu banyak bekerja, justru itu keberhasilan kita. Yang penting selamat di jalan,” tegasnya.

Dengan target ambisius 5.000 kamera pada tahun 2027, Korlantas Polri optimis bahwa sistem pengawasan digital akan menjangkau seluruh penjuru Indonesia. 

Transformasi ini membuktikan komitmen Polri untuk melindungi keselamatan warga dan menegakkan hukum dengan cara yang modern, transparan, dan humanis.