Beliau memaparkan, “Situasi saat ini sudah cukup terkendali meski sebelumnya ada antrean akibat kondisi alam yang sangat ekstrem.”
Penanganan cepat dari petugas di lapangan berhasil mengurai tumpukan kendaraan dengan sangat efektif.
Guna mengantisipasi lonjakan arus susulan, kepolisian telah menyiapkan skema penanganan yang sangat sistematis.
Terdapat tingkatan status mulai dari kondisi hijau hingga kondisi kuning bagi kepadatan arus.
BACA JUGA:TVS iQube Padel Day Ajak Gaya Hidup Sehat dan Buktikan Kelincahan di Tengah Kota
Pada kondisi kuning, petugas akan mulai menerapkan sistem penundaan perjalanan atau delay system.
Kendaraan akan diarahkan menuju lokasi parkir sementara yang disebut sebagai buffer zone.
Langkah ini bertujuan agar area utama pelabuhan tidak mengalami kepadatan yang melampaui kapasitas.
Mengenai strategi antisipasi ini, Irjen Pol Agus Suryonugroho memberikan penjelasan yang lebih mendalam.
BACA JUGA:Motul Ajak Komunitas Riding Bareng Bertema Vintage untuk Sambut Tahun Baru 2026
Beliau menegaskan, “Jika antrean mulai padat, petugas akan mengalihkan kendaraan ke lokasi penyangga guna mengatur ritme arus penyeberangan.”
Strategi ini terbukti efektif dalam menjaga kelancaran di pelabuhan besar seperti Merak dan Bojonegara.
Selain jalur laut, pengaturan di jalan tol tetap menggunakan pendekatan berbasis data yang akurat.
Keputusan untuk melakukan rekayasa seperti contraflow atau one way bergantung pada jumlah kendaraan.
BACA JUGA:Update Stok Shell Super Menjelang Natal dan Tahun Baru, Sudah Banyak yang Kosong!
Petugas memantau angka traffic counting setiap jam guna mengambil keputusan yang paling tepat.