Artinya, meski seseorang memiliki remote yang tampak serupa, motor tidak akan bisa menyala jika kode digital di dalamnya tidak cocok dengan data yang tersimpan di dalam unit kendali motor tersebut.
Perbedaan cara kerja keduanya juga sangat menarik untuk dipahami.
Pada sistem keyless standar, mekanismenya jauh lebih sederhana.
Begitu remote terdeteksi dekat dengan motor, aliran listrik akan langsung membuka pengunci pada bagian solenoid, sehingga kenop kunci dapat diputar secara manual.
BACA JUGA:All New Honda Vario 125 Tampil Gahar dengan Gaya Neo Sport Agresif untuk Jiwa Muda
Namun, pada sistem smart key, prosesnya jauh lebih berlapis.
Saat pengendara menekan kenop, sebuah unit yang disebut Smart Control Unit (SCU) akan melakukan komunikasi data dengan Engine Control Unit (ECU).
Proses ini mirip dengan berjabat tangan secara digital; jika kode unik yang dikirimkan cocok, barulah ECU memberikan izin bagi mesin untuk dihidupkan.
Jika tidak ada kecocokan kode, maka mesin akan tetap terkunci rapat meskipun kenop dipaksa berputar.
BACA JUGA:Korlantas Polri Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Nataru, Contra Flow dan One Way Siap Diberlakukan!
Dari aspek keamanan, tentu saja smart key berada satu level di atas keyless biasa.
Sistem smart key memberikan perlindungan ekstra terhadap risiko pembobolan.
Pelaku pencurian akan kesulitan menghidupkan mesin karena adanya enkripsi digital tersebut.
Selain itu, fitur smart key modern biasanya sudah terintegrasi dengan berbagai fitur canggih lainnya.
BACA JUGA:Petualangan Akhir Tahun! Jajal Trek Resmi Mandalika Naik Honda ADV, Cuma Rp250 Ribu!
Fitur canggih tersebut seperti Answer Back System yang memudahkan pencarian posisi motor di parkiran luas.