JAKARTA, DUNIASCOOTER.COM -- Korps Lalu Lintas Polri telah secara resmi mematangkan rencana pengamanan nasional melalui gelaran Operasi Lilin 2025 guna mengawal kelancaran serta keamanan masyarakat selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menegaskan bahwa dalam menghadapi dinamika pergerakan warga yang masif, pihaknya telah menetapkan strategi pengamanan komprehensif yang dibagi ke dalam empat klaster utama sebagai pilar prioritas pengerjaan di lapangan.
Klaster pertama difokuskan pada pengawasan infrastruktur jalan yang meliputi jalur tol, jalan arteri atau non-tol, hingga rute-rute alternatif yang menuju kawasan wisata populer.
Fokus kedua diarahkan pada area pelabuhan penyeberangan yang memiliki kerawanan tinggi terhadap gangguan operasional akibat kondisi cuaca ekstrem yang kerap melanda di penghujung tahun.
BACA JUGA:Stop Kebiasaan Rem dan Gas Berbarengan, Simak Akibatnya!
Klaster ketiga menyasar pengamanan tempat ibadah atau gereja untuk memastikan ibadah Natal berjalan khidmat tanpa gangguan keamanan.
Sementara klaster terakhir mencakup seluruh kawasan objek wisata yang diprediksi akan menjadi pusat konsentrasi massa dengan dukungan sistem pemantauan data untuk menjaga kelancaran arus.
Irjen Pol Agus Suryonugroho menyatakan bahwa seluruh skenario penanganan telah disimulasikan secara matang dengan mempertimbangkan berbagai aspek risiko.
Salah satunya potensi gangguan cuaca buruk yang bisa menghambat perjalanan di pelabuhan maupun keselamatan di jalan raya secara umum.
BACA JUGA:Kemenhub Prediksi Puncak Arus Mudik Nataru 2025/2026 Terjadi Pada 24 Desember
Berdasarkan data intelijen lalu lintas, mobilitas masyarakat Indonesia pada periode akhir tahun ini diproyeksikan mencapai angka yang sangat fantastis yakni menyentuh 119 juta orang secara makro.
Puncak arus mudik sendiri diperkirakan terbagi dalam dua gelombang besar, yaitu pada tanggal 20 Desember dan 24 Desember 2025.
Dari wilayah Jakarta saja, diprediksi akan ada sekitar 2,9 juta kendaraan yang bergerak meninggalkan ibu kota menuju destinasi strategis seperti jaringan Trans Jawa, Bandung, hingga Pulau Sumatera, sedangkan pada periode arus balik jumlah kendaraan diperkirakan mencapai 2,8 juta unit.
Dalam mengantisipasi ledakan volume kendaraan tersebut, Korlantas Polri akan memberlakukan rekayasa lalu lintas bersifat situasional yang sangat bergantung pada kondisi kepadatan riil di lapangan.
BACA JUGA:Pertamina Jamin Pasokan BBM Aman Terkendali, Siap Sambut Libur Natal dan Tahun Baru