Benarkah Memanaskan Motor Masih Wajib Dilakukan di Era Teknologi Injeksi?

Minggu 21-12-2025,07:00 WIB
Reporter : Ilyasa Fajrin
Editor : T. Sucipto

Berkat adanya sensor suhu dan ECU (Electronic Control Unit), motor injeksi dapat mengatur stasioner secara otomatis sejak mesin pertama kali dinyalakan.

Oleh sebab itu, memanaskan motor injeksi cukup dilakukan dalam durasi singkat, yakni antara 30 hingga 60 detik saja.

Meskipun memanaskan motor itu penting, melakukannya secara berlebihan justru akan membawa dampak negatif bagi kendaraan dan kantong Anda.

Alasan paling logis adalah pemborosan bahan bakar, menyalakan mesin tanpa berjalan berarti Anda membakar bensin secara sia-sia.

BACA JUGA:All New Honda Vario 125 Tampil Gahar dengan Gaya Neo Sport Agresif untuk Jiwa Muda

Selain itu, panas berlebih yang dihasilkan saat motor diam dapat merusak estetika kendaraan.

Tanpa adanya aliran udara dari depan seperti saat berkendara, suhu panas yang terperangkap pada leher knalpot dapat menyebabkan perubahan warna permanen menjadi kekuningan atau kebiruan (pelangi).

Bahkan, suhu panas yang tidak tersirkulasi dengan baik dapat membuat mika lampu depan menjadi kusam atau buram karena panas bohlam yang tertahan.

Satu hal lagi yang perlu diperhatikan adalah kebiasaan mengengkol motor atau menggunakan kickstarter saat mesin mati.

BACA JUGA:Korlantas Polri Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Nataru, Contra Flow dan One Way Siap Diberlakukan!

Langkah ini sebenarnya bertujuan agar oli bersirkulasi sedikit sebelum mesin menyala, namun jika dilakukan secara berlebihan justru berbahaya.

Mengengkol terlalu sering sebelum kunci kontak menyala dapat menyebabkan penumpukan bahan bakar di ruang bakar.

Dampaknya, saat mesin dinyalakan, knalpot akan mengeluarkan suara ledakan atau menembak akibat pembakaran bensin yang berlebihan secara mendadak.

Oleh karena itu, lakukanlah pemanasan secukupnya tanpa perlu menggeber gas secara kencang, agar mesin motor kesayangan Anda tetap awet dan performanya selalu optimal.

Kategori :