“Smart City ini kan bisa mengendalikan harkamtibmas yang ada di Kota Jogja, bisa mengendalikan Kamseltibcarlantas dan peristiwa-peristiwa yang lain,” tegas Kakorlanas.
“Tadi sudah tergambar, terintegrasi 400 kamera dan sudah terintegrasi dengan K3I, Moga-moga Jogja memang istimewa, luar biasa,” tambahnya.
Integrasi 400 kamera menunjukkan luasnya cakupan pengawasan yang dilakukan oleh Polda DIY, menjadikan Yogyakarta salah satu daerah percontohan dalam manajemen lalu lintas berbasis teknologi.
Salah satu visi besar yang ditekankan oleh Kakorlantas adalah pergeseran fokus dari penindakan menuju kesadaran berlalu lintas yang mandiri (self-discipline).
Visi ini disuarakan Kakorlantas saat berinteraksi dengan para mitra stakeholder dan komunitas.
Dalam kunjungannya, Kakorlantas menyempatkan diri menyapa para mitra pengemudi ojek online (Ojol).
Ia terlibat dalam perbincangan hangat mengenai pekerjaan sehari-hari dan tantangan yang mereka hadapi di jalanan, serta memberikan tali asih sebagai bentuk apresiasi.
“Jadi saya selalu katakan Korlantas Polri tidak bangga untuk melakukan penindakan,” jelas Kakorlantas.
BACA JUGA:Salut! Kapolri Minta Driver Ojol Ciptakan Budaya Tertib Lalu Lintas dan Jadi Mitra Strategis Polri
“Tetapi saya mengharapkan masyarakat pengguna jalan itu sudah tertib sendiri,” lanjutnya.
“Jadi jangan sampai ojol ditilang, karena ojol sudah menjadi pelopor keselamatan lalu lintas,” tambah Kakorlantas.
Irjen Pol Agus Suryonugroho bahkan memuji ketertiban Ojol sebagai panutan keselamatan.
“Saya sepanjang tahun bila ketemu Ojol, tidak ada Ojol yang tidak pakai helm satu pun, yang tidak pakai helm saya yakin bukan ojol,”pungkasnya.
BACA JUGA:Keren! Begini, Strategi Korlantas Polri Revitalisasi Layanan Keselamatan Publik
“Makanya rekan-rekan Ojol adalah pelopor keselamatan,” tutup Kakorlantas, mendorong komunitas ini untuk terus menjadi teladan di jalan.