Bagi kendaraan yang baru dibeli dan didaftarkan, dokumen fisik e-BPKB akan tetap diterbitkan seperti biasa, namun sudah dilengkapi dengan teknologi chip canggih, menjadikannya versi penyempurnaan dari BPKB generasi sebelumnya.
Transformasi digital ini tentu membawa tantangan tersendiri, terutama terkait dengan keterbatasan literasi digital di beberapa lapisan masyarakat.
Kombes Pol Sumardji mengakui bahwa aspek edukasi publik menjadi kunci keberhasilan implementasi e-BPKB.
Oleh karena itu, Ditregident Korlantas Polri mengambil langkah proaktif dengan memperluas jangkauan sosialisasi.
BACA JUGA:Jadwal dan Lokasi Layanan SIM Keliling dan SAMSAT Keliling Polda Metro Jaya Sabtu 11 Oktober 2025
Kampanye edukasi ini tidak hanya dilakukan melalui kantor layanan utama BPKB dan Samsat, tetapi juga melibatkan berbagai mitra strategis, termasuk dealer kendaraan, perusahaan pembiayaan (leasing), komunitas otomotif, serta memanfaatkan secara maksimal kanal media sosial dan media massa.
Edukasi yang terus menerus ditekankan ini bertujuan untuk memastikan dua hal utama yaitu pertama, masyarakat wajib memahami bahwa BPKB fisik lama mereka benar-benar sah dan tidak perlu dikhawatirkan.
Kedua, bahwa e-BPKB merupakan lompatan teknologi yang membuat proses administrasi kendaraan menjadi lebih aman, transparan, dan terintegrasi.
Sejalan dengan arahan Dirregident Korlantas Polri, Brigjen Pol Wibowo, S.I.K., M.Hum., upaya sosialisasi ini akan terus ditingkatkan secara berkelanjutan.
BACA JUGA:Pengalaman Pameran Maksimal di IMOS 2025 dengan Fasilitas Lengkap untuk Kenyamanan Pengunjung
Harapannya, seluruh masyarakat dapat beradaptasi dengan sistem layanan digital baru ini tanpa merasa kehilangan jaminan keamanan atas dokumen kepemilikan kendaraan mereka.
Penerimaan publik yang luas terhadap e-BPKB diharapkan akan mewujudkan sistem administrasi kendaraan bermotor yang lebih modern, efektif, dan terpercaya di seluruh Indonesia.