Proses ini sangat vital dalam pembentukan kompetensi teknis, kemampuan problem-solving di bawah tekanan waktu, serta yang tak kalah penting, pengembangan keterampilan interpersonal dalam berinteraksi dan melayani publik.
Pengalaman langsung ini jauh lebih berharga daripada simulasi apa pun, sebab melibatkan kendaraan riil dengan berbagai kondisi dan kerusakan yang autentik.
Layanan yang diberikan melalui bengkel gratis ini mencakup pengecekan menyeluruh terhadap komponen-komponen vital kendaraan.
Umumnya, layanan yang diberikan meliputi pemeriksaan oli mesin, tekanan ban, sistem pengereman, sistem penerangan, hingga penyetelan karburator atau throttle body (untuk motor injeksi) ringan.
Meskipun fokusnya adalah servis ringan dan pengecekan, manfaatnya sangat besar dalam memastikan motor layak jalan dan aman digunakan sehari-hari.
Dalam konteks yang lebih luas, kegiatan seperti ini mendukung program pemerintah dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas yang seringkali dipicu oleh kondisi kendaraan yang kurang terawat.
Selain mendapatkan motor yang lebih prima, masyarakat juga memperoleh edukasi singkat mengenai jadwal perawatan yang ideal, menumbuhkan budaya merawat kendaraan secara mandiri.
Salah satu perwakilan dari pihak penyelenggara, Andika (sebut saja demikian), menyampaikan harapannya agar program ini dapat terus berlanjut di masa mendatang.
BACA JUGA:Promo Spesial Hari Kemerdekaan, Wahana Kasih Diskon Servis 17 Persen di Bengkel AHASS
"Kami berharap kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti di sini, tetapi dapat terus berlanjut dan bahkan dikembangkan dengan menjalin kemitraan yang lebih luas," ujarnya.
Harapan tersebut menggarisbawahi keinginan untuk memperluas jangkauan manfaat program, mungkin dengan melibatkan sponsor suku cadang atau berkolaborasi dengan komunitas otomotif lainnya, sehingga layanan yang diberikan bisa lebih komprehensif, seperti penggantian oli atau spare part ringan.
Komitmen MoC FPTI UPI ini menegaskan peran strategis perguruan tinggi dalam menyelenggarakan Tri Dharma secara seimbang, melahirkan lulusan yang kompeten (pendidikan) dan memberikan dampak positif langsung kepada lingkungan sekitar (pengabdian).
Langkah ini patut diapresiasi dan diharapkan menjadi benchmark bagi komunitas akademik lain di seluruh Indonesia.