DUNIASCOOTER.COM -- Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mencatat lonjakan signifikan dalam upaya perlindungan pengguna jalan rentan saat Operasi Zebra 2025 memasuki hari kelima pada 23 November 2025.
Alih-alih hanya berfokus pada pelanggaran rutin, operasi kali ini menunjukkan pergeseran prioritas yang lebih humanis dan taktis, perlindungan maksimal bagi pejalan kaki dan penindakan tegas terhadap aksi balap liar yang meresahkan.
Korlantas melaporkan telah melaksanakan puluhan ribu kegiatan preemtif, di samping penindakan masif yang didukung penuh oleh sistem Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Komitmen untuk memperkuat keselamatan kelompok pengguna jalan berisiko tinggi ini ditunjukkan melalui intensitas program perlindungan pejalan kaki yang melonjak drastis.
BACA JUGA:Cara Beda Polresta Tangerang Lakukan Operasi Zebra, Pelanggar Malah Dikasih Helm SNI Gratis!
Pada hari kelima saja, tercatat ada 989 kegiatan khusus yang dilaksanakan di berbagai area vital.
Lokasi-lokasi ini mencakup titik penyeberangan zebra cross, kawasan padat seperti sekolah, pasar, hingga simpang jalan rawan dan area pendidikan tinggi.
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., menyampaikan apresiasi atas peningkatan pola operasional ini.
Menurut beliau, upaya ini merupakan manifestasi dari komitmen jajaran kepolisian lalu lintas dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat yang paling mudah terdampak di jalan raya, seraya memastikan edukasi keselamatan terus disampaikan secara konsisten.
BACA JUGA:Awas! Kebiasaan Lawan Arah dan Gak Pake Helm Diincar Habis di Operasi Zebra 2025
Selain penindakan, aspek edukasi dan pencegahan tetap menjadi tulang punggu Operasi Zebra 2025.
Data hari kelima mencatat 64.461 aktivitas Bina Penyuluhan (Binluh) yang masif di seluruh wilayah, menandakan lonjakan dalam sosialisasi tertib berlalu lintas.
Sementara itu, total kegiatan preventif mencapai angka fantastis, yakni 730.018 aktivitas, di mana lebih dari seratus ribu di antaranya (101.122 penempatan) merupakan penempatan personel di titik-titik yang dianggap rawan pelanggaran.
Angka-angka ini menunjukkan pendekatan dua arah Korlantas, membangun kesadaran melalui edukasi serentak dan meningkatkan kehadiran fisik petugas di lapangan untuk mencegah potensi pelanggaran.