Korlantas Polri Mulai Operasi Zebra 2025 dengan Tiga Parameter Prioritas Mencakup Balap Liar

Selasa 18-11-2025,06:00 WIB
Reporter : Ilyasa Fajrin
Editor : Chalief Al Fatih

DUNIASCOOTER.COM -- Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri) secara resmi memulai Operasi Zebra 2025, yang akan berlangsung serentak di seluruh Indonesia mulai hari ini, 17 November hingga 30 November 2025.

Dalam apel pagi di Lapangan NTMC Polri, Senin, 17 November 2025, Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol Aries Syahbudin menegaskan bahwa operasi ini merupakan operasi mandiri kewilayahan.

Di mana pelaksanaan, target, dan sasarannya akan disesuaikan secara spesifik dengan kondisi dan tantangan di masing-masing wilayah Polda.

Operasi yang dilaksanakan selama 14 hari penuh ini berfokus pada penertiban dan penegakan hukum lalu lintas yang didasarkan pada tiga parameter utama untuk memastikan keselamatan masyarakat.

BACA JUGA:STOP! Jangan Beli Mobil Baru Dulu! Skuter Ternyata Kunci Sukses Bebas Macet & Jadi Sultan Dadakan? Data Eropa Bikin Shock!

Parameter pertama dari Operasi Zebra 2025 adalah menciptakan kondisi ideal bagi semua elemen lalu lintas dalam menyambut libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).

Kombes Pol Aries menjelaskan bahwa tantangan terbesar Nataru adalah prediksi gelombang perpindahan massa yang masif, terutama menuju lokasi-lokasi wisata.

Oleh karena itu, operasi ini harus memastikan dapat menciptakan kesadaran dan disiplin pengemudi.

Lalu selanjutnya memastikan kendaraan dalam kondisi yang baik untuk dikendarai.

BACA JUGA:Respiro Luncurkan X-Road dan Alterra di IMHAX 2025, Jawaban untuk Pengendara Sport dan Touring

Serta memastikan kondisi infrastruktur jalan yang aman dan juga menyiapkan fasilitas pendukung pergerakan massa.

Upaya proaktif ini bertujuan untuk memitigasi potensi kecelakaan dan kemacetan sebelum puncak kepadatan di masa Nataru tiba.

Parameter kedua menekankan pendekatan data-driven dalam penentuan target sasaran.

Kombes Pol Aries Syahbudin menyoroti bahwa setiap direktorat di wilayah sudah memiliki data akurat mengenai peta pelanggaran dan kecelakaan di daerah mereka.

BACA JUGA:AHM Gelar Festival Vokasi Satu Hati 2026, Uji Kompetensi Ribuan Guru dan Siswa SMK Binaan

Data tersebut menjadi pedoman operasional untuk menargetkan yaitu kelompok usia yang paling sering terlibat pelanggaran dan kecelakaan, anatomi kecelakaan, jenis pelanggaran yang paling banyak menyebabkan fatalitas dan daerah rawan kecelakaan.

Dengan demikian, pelaksanaan Operasi Zebra akan menjadi lebih efektif, terfokus, dan tepat sasaran sesuai dengan profil risiko di wilayah masing-masing.

Parameter terakhir Operasi Zebra 2025 menyoroti dua fenomena spesifik yang telah menjadi atensi Kakorlantas Polri secara langsung.

Melakukan upaya penertiban ketat terhadap praktik balap liar yang dinilai meresahkan dan sangat membahayakan keselamatan umum.

BACA JUGA:Melalui Kolaborasi Kemenhub dan IRSP, AHM Cetak Duta Keselamatan Jalan dari Kalangan Generasi Muda

Dan juga mengutamakan perlindungan terhadap pejalan kaki sebagai pengguna jalan yang paling rentan.

Kombes Pol Aries meminta setiap direktorat terkait untuk segera menyusun petunjuk dan arahan teknis (jukrah) yang spesifik untuk menangani dua fenomena ini, termasuk langkah-langkah sosialisasi dan edukasi yang masif kepada masyarakat.

Lebih lanjut, dalam rangka efektivitas, sebagian personel terutama PJR dan yang sudah ditunjuk akan di-BKO-kan (Bantuan Kendali Operasi) ke wilayah-wilayah yang diprediksi mengalami peningkatan mobilitas, seperti Polda Banten, Polda Metro Jaya, dan Polda Jawa Barat.

Kombes Pol Aries menutup arahannya dengan menekankan pentingnya sosialisasi Operasi Zebra secara menyeluruh.

Salah satunya yaitu koordinasi dengan Jasa Marga untuk pemasangan informasi di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), demi meningkatkan kesadaran berlalu lintas di masyarakat.

Kategori :