Meskipun satu unit mobil tangki terlibat insiden, unit-unit logistik lainnya segera diaktifkan untuk mengambil alih rute distribusi yang terdampak, sehingga tidak terjadi kekosongan stok yang signifikan di SPBU-SPBU utama wilayah Cianjur.
Selain fokus pada pemulihan logistik, Pertamina juga memberikan perhatian serius terhadap aspek kemanusiaan dan penanganan dampak.
Susanto Satria menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dari pihak Pertamina dalam kecelakaan ini.
Tim medis Pertamina segera diterjunkan ke lokasi untuk memantau dan memberikan bantuan kepada korban luka-luka di sekitar lokasi yang harus dirujuk ke rumah sakit terdekat.
BACA JUGA:Dirut Pertamina Patra Niaga dan Dirjen Migas Tinjau Langsung SPBU Pasca Kejadian di Jawa Timur
"Saat ini, prioritas kami adalah melakukan inventarisasi lengkap terhadap pihak-pihak yang terdampak atas insiden kecelakaan ini, untuk selanjutnya kami akan berkomunikasi secara proaktif terkait penanganan dampak yang ditimbulkan," jelas Satria.
Lebih lanjut, Pertamina Patra Niaga JBB mengumumkan akan melakukan investigasi internal secara menyeluruh dan mendalam.
Penyelidikan ini penting untuk mengidentifikasi secara pasti penyebab insiden kecelakaan mobil tangki tersebut.
Hasil investigasi ini nantinya akan dijadikan rujukan utama dalam peninjauan ulang dan perbaikan prosedur operasional pengangkutan BBM.
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Gandeng Auditor Internasional Independen untuk Audit Kinerja Seluruh SPBU
Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan yang kuat agar insiden serupa tidak terulang kembali di masa mendatang, sekaligus memperkuat standar keselamatan operasional logistik perusahaan.
Pertamina Patra Niaga juga terus menjalin koordinasi dan komunikasi yang intensif dengan Pemerintah Daerah serta aparat kepolisian setempat terkait penanganan dan tindak lanjut pasca-insiden, menunjukkan kolaborasi erat antara BUMN dan pihak keamanan dalam menjaga stabilitas dan keselamatan publik.