Etika berkendara menuntut agar sinyal diberikan dengan jeda waktu yang cukup.
Standar aman yang disarankan adalah mengaktifkan lampu sein minimal 30 hingga 50 meter sebelum titik persimpangan atau tempat berbelok.
Jeda waktu ini, yang idealnya sekitar 3 hingga 5 detik, memberikan kesempatan vital bagi pengemudi di belakang untuk bereaksi mengurangi kecepatan, mengubah posisi, atau bahkan bersiap memberikan jalan.
Waktu sinyal yang lebih lama diperlukan saat berkendara di jalan dengan kecepatan tinggi, seperti di jalan bebas hambatan atau jalan tol.
BACA JUGA:Korlantas Polri Sukses Gelar Polantas Menyapa di Tangerang dengan Konsep Edukasi Interaktif
Dalam situasi ini, lampu sein harus sudah dinyalakan minimal 300 meter sebelum pintu keluar (exit), memastikan bahwa pengemudi lain memiliki jarak yang memadai untuk mengerem dan bermanuver dengan aman.
Terdapat beberapa kebiasaan buruk yang harus dihindari oleh setiap pengendara.
Yang paling berbahaya adalah sein mendadak atau sudden signalling.
Tindakan menyalakan sein tepat saat setir mulai dibelokkan atau hanya beberapa meter dari titik belok adalah tindakan yang menghilangkan fungsi peringatan lampu sein sepenuhnya dan dapat memicu kecelakaan beruntun.
BACA JUGA:Inovasi Berkelanjutan Brembo, Pengembangan Kaliper Rem 100% Aluminium Daur Ulang
Selain itu, lupa mematikan lampu sein setelah belokan atau perpindahan jalur selesai juga merupakan kebiasaan yang sangat membingungkan.
Lampu sein yang terus menyala memberikan informasi palsu mengenai niat pengemudi selanjutnya, sehingga mengganggu alur komunikasi visual di jalanan.
Fenomena populer namun fatal, seperti sein kiri belok kanan yang sering terjadi karena kekeliruan menekan tombol isyarat, juga harus dihilangkan melalui fokus dan pemahaman yang benar akan mekanisme sinyal kendaraan.
Untuk menjamin keselamatan maksimal, pengemudi sebaiknya lakukan beberapa hal ini sebelum berbelok.
BACA JUGA:Proyek Pengembangan Baterai EV Mampu Mencapai 1600 Km
Langkah pertama, wajib periksa kaca spion dan pastikan blind spot kosong sebelum ada niat berpindah.