JAKARTA, DUNIASCOOTER.COM -- Guna menjamin keamanan dan keselamatan pengguna jalan, personel gabungan dari berbagai unit terkait di Jakarta Timur terus mengintensifkan kegiatan pembersihan ranjau paku.
Operasi penyisiran rutin ini dipusatkan di ruas jalan utama yang dikenal rawan, salah satunya adalah Jalan Mayor Jenderal DI Panjaitan, yang membentang melintasi Kecamatan Jatinegara.
Aksi kolaboratif ini melibatkan petugas dari Suku Dinas Perhubungan (Sudinhub), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan didukung penuh oleh relawan aktif dari komunitas Sapu Bersih (Saber) Ranjau Paku.
Keberadaan paku, potongan kawat, dan serpihan besi payung yang sengaja disebar di sepanjang jalur vital ini telah lama menjadi ancaman serius, terutama bagi pengendara sepeda motor.
BACA JUGA:Pertamina Selalu Pastikan BBM Berkualitas dan Fasilitas Terbaik
Oleh karena itu, langkah proaktif petugas gabungan ini mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat.
Kegiatan pembersihan ini dilaksanakan secara berkala dan kontinu, tidak hanya sebagai respons terhadap laporan, tetapi juga sebagai bagian dari patroli harian yang terencana.
Petugas di lapangan menggunakan alat bantu magnet berdaya kuat untuk menyisir setiap jengkal permukaan jalan, terutama di titik-titik yang dicurigai sebagai lokasi penyebaran ranjau.
Dalam setiap operasi, ranjau paku yang berhasil diamankan seringkali mencapai jumlah yang mengkhawatirkan, dengan fokus utama berada di sepanjang Jalan DI Panjaitan dan ruas Jalan Laksamana Malahayati.
BACA JUGA:Korlantas Polri Sukses Gelar Polantas Menyapa di Tangerang dengan Konsep Edukasi Interaktif
Benda-benda berbahaya yang terkumpul ini selanjutnya dibawa ke kantor Sudinhub setempat untuk didata dan dimusnahkan, memastikan benda-benda tajam tersebut tidak lagi menimbulkan risiko bagi lalu lintas.
Keberadaan ranjau paku ini disinyalir kuat berkaitan erat dengan praktik usaha tambal ban nakal yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Modus yang digunakan pelaku tergolong licik, di mana mereka sengaja menyebarkan paku atau potongan besi payung, seringkali disembunyikan di dekat kubangan air atau tumpukan sampah, untuk memaksa pengendara mengalami kebocoran ban dan akhirnya menggunakan jasa mereka.
Petugas gabungan menyadari bahwa praktik usaha ini berlangsung secara "kucing-kucingan" atau diam-diam.
BACA JUGA:Inovasi Berkelanjutan Brembo, Pengembangan Kaliper Rem 100% Aluminium Daur Ulang