Skuter, terutama yang berkapasitas mesin kecil, menawarkan konsumsi bahan bakar yang sangat hemat.
Ukurannya yang ringkas memudahkan pengendara untuk melewati kemacetan dan menemukan tempat parkir di area yang padat.
Fenomena ini membuktikan bahwa konsumen Australia kini mulai mengadopsi apa yang sudah menjadi kearifan lokal di Asia Tenggara yaitu skuter adalah kendaraan paling praktis dan ekonomis untuk mobilitas harian di perkotaan.
Menariknya, saat skuter mengalami pertumbuhan, segmen sepeda motor lainnya di Australia justru menunjukkan tren penurunan.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Honda PS250 Skuter 250cc Berdesain Naked yang Out of the Box
Hal ini menunjukkan adanya perubahan prioritas konsumen dari kendaraan rekreasional atau hobi menjadi kendaraan yang bersifat utilitas atau serbaguna.
Kendaraan off-highway mengalami penurunan paling tajam, anjlok 4,3% dan kini hanya menyumbang 15,3% dari total pasar.
Motor jalan raya tergelincir 3,8%, meskipun masih memegang 37,8% pangsa pasar.
Motor off-road tetap menjadi segmen terbesar (41,2%), penjualannya sedikit menurun sebesar 0,7%.
BACA JUGA:TVS dan Noise Hadirkan Integrasi Smartwatch untuk Ekosistem Motor Listrik TVS iQube
Data ini menegaskan bahwa skuter terus menarik lebih banyak pengendara yang mencari kesederhanaan dan efisiensi.
Meskipun pasar sepeda motor secara keseluruhan mengalami tantangan, skuter berfungsi sebagai titik cerah yang menunjukkan arah pergeseran selera konsumen.
Di tengah tantangan pasar ini, merek-merek global seperti Yamaha tetap memimpin penjualan keseluruhan, diikuti oleh Honda, Kawasaki dan KTM.
Tren skuter yang budget-friendly dan cerdas ini diprediksi akan terus berlanjut hingga tahun 2026, memperkuat posisi skuter matik sebagai masa depan mobilitas perkotaan yang berkelanjutan.