JAKARTA, DUNIASCOOTER.COM -- PT Astra Honda Motor (AHM) menunjukkan komitmennya yang tak tergoyahkan dalam menjaga dan terus meningkatkan kualitas layanan purna jual di seluruh jaringan Astra Honda Authorized Service Station (AHASS) di Indonesia.
Salah satu upaya nyata dalam mengukur dan menyelaraskan kompetensi layanan tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan Astra Honda Motor Technical Skill Contest (AHM-TSC) 2025.
Memasuki gelaran ke-29 sejak pertama kali diadakan pada tahun 1992, ajang bergengsi ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah uji kompetensi, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi tertinggi bagi para teknisi dan service advisor Honda terbaik dari seluruh pelosok negeri.
Kontes tahun ini berpusat di Astra Honda Safety Riding & Training Center (AHSRTC), Cikarang, Jawa Barat, dengan mempertandingkan dua kategori utama yaitu Teknisi Pit Reguler dan Service Advisor.
BACA JUGA:Honda BeAT Series dan Skutik Berteknologi Tinggi Siap Pikat Pengunjung di GIIAS 2025
Sebanyak 29 teknisi dan 29 service advisor yang telah melewati seleksi ketat dari tingkat sub-regional hingga nasional, beradu keterampilan untuk menghadirkan layanan prima bagi setiap konsumen sepeda motor Honda.
Antusiasme yang luar biasa terlihat dari partisipasi lebih dari 7.500 teknisi dan 2.500 service advisor yang berasal dari sekitar 3.700 jaringan AHASS yang tersebar di seluruh Indonesia.
Proses seleksi dilakukan secara berjenjang, dimulai dari tahap sub-regional (tingkat kabupaten/kota), dilanjutkan ke final regional (tingkat provinsi), hingga mencapai puncaknya di tingkat nasional.
Proses seleksi yang ketat ini telah berlangsung sejak awal tahun, diorganisir oleh AHM bersama dengan jaringan Main Dealer Honda di seluruh wilayah.
BACA JUGA:Honda Forza Semakin Berkelas dengan Panel Meter TFT Terbaru dan Pilihan Warna Eksklusif
Untuk memastikan kualitas peserta, setiap individu yang berpartisipasi wajib telah menuntaskan pelatihan Technical Training Level 2 (TTL 2) dan memiliki pengalaman kerja minimal dua tahun di AHASS, menjamin standar kompetensi yang tinggi.
Dalam kompetisi ini, para teknisi diuji secara komprehensif melalui serangkaian tahapan, meliputi pengujian teori untuk mengukur pemahaman fundamental, praktik yang menilai ketepatan dalam penanganan komponen, serta sesi troubleshooting yang menguji kemampuan analisis dan penyelesaian masalah di lapangan.
Sementara itu, para service advisor diuji dalam berbagai aspek layanan pelanggan, termasuk teori, analisis studi kasus, simulasi role play interaksi dengan konsumen, hingga praktik langsung dalam melayani kebutuhan pelanggan.
Seluruh kriteria penilaian didesain untuk merepresentasikan tantangan nyata yang dihadapi di lapangan, mencakup akurasi diagnosis, efisiensi waktu kerja, standar keamanan dalam bekerja, serta kebersihan area kerja.