JAKARTA, DUNIASCOOTER.COM - Sejak meluncur di Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022, motor listrik Polytron Fox-R diklaim sukses dan diterima masyarakat.
Terbukti penjualan motor listrik andalan Polytron ini tembus lebih dari 20 ribu unit. Selain itu perusahaan yang bermarkas di Jawa Tengah ini, terus mengembangkan unit bisnisnya di kendaraan listrik hingga memiliki 66 showroom dan 15 titik charging station.
"Sebenarnya pertumbuhannya tinggi sekali sampai melebihi ekspetasi, hanya memang kita belum ada ukuran. Kita soalnya baru masuk ke motor listrik, makanya tidak ada patokan," ujar Diantika selaku Head of Corporate Communication Polytron.
"Cuma intinya, pertumbuhannya memuaskan. Aku lupa angkanya, tapi double digit pastinya," tegas Diantika saat ditemui detikcom beberapa waktu lalu.
BACA JUGA:BMW Motorrad Resmi Memperkenalkan Sepeda Listrik Terbaru Mereka
BACA JUGA:Upgrade Versi Sebelumnya, Yamaha Aerox Bakal Hadirkan Versi Turbo di Tahun 2025
Salah satu kesuksesan Polytron dalam hal penjualan motor listriknya datang dari sistem sewa baterai yang mereka tawarkan.
Di mana, sistem sewa baterai ini dapat membuat harga jual motor listrik mereka jadi lebih terjangkau dan konsumen yang membeli pun diklaim lebih tidak terbebani.
"Untuk sekarang strategi kita masih sewa baterai, karena kita lihat feedback konsumen itu merasa puas. Karena tidak merasa tidak ditanggung baterai, kalau misalnya rusak. Tinggal tukar, sudah," ujar Diantika.
"Biaya akusisi akan lebih murah sekali, mereka tidak perlu membeli baterainya. Makanya kita bisa di angka Rp 15 jutaan, kalau dilihat dari market itu sudah kompetitif," lanjutnya.
BACA JUGA:Penjualan Skuter di India Melonjak Tinggi? Ini Alasannya!
BACA JUGA:New Era Liger X, Motor Listrik Roda Dua Dengan Fitur Keseimbangan Otomatis
Keseriusan Polytron dalam menggarap pasar motor listrik ini juga tercermin dari cara mereka menangani konsumennya.
Head of Product Polytron EV, Ilman Fachrian Fadly mengatakan mereka sudah pernah menangani masalah baterai yang terjadi. Lantas dengan kesigapan timnya, mereka dengan mudah dapat menyelesaikan masalah dan mengganti baterai milik konsumen yang bermasalah.
"Ya, ada tapi kecil banget. So far kalau pun iya kan tinggal datang dan tukar, tetapi saat ini dari jumlah yang tadi masih sangat sedikit di bawah satu persen," ujar Ilman kepada detikcom.